JAKARTA â
Juru Bicara Penanganan Kasus Virus Corona, Dr Achmad Yurianto melaporkan sampai Selasa (7/7) angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air sudah menyentuh nilai 3. 309 setelah ada 68 orang yang meninggal dunia keadaan ini. Ternyata jumlah tersebut, kata pendahuluan Yuri masih di atas rata-rata global.
âKalau kita hitung secara global angka maut pada kasus Covid-19 ini berkisar 4, 99 persen. Relatif kecil lebih tinggi dibanding dengan nilai global pada 4, 64 upah. Ini adalah rata-rata nasional, â ujar Yuri dalam telekonferensi di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).
Meski begitu, Yuri menjelaskan terdapat 20 provinsi dengan angka kematiannya sudah di lembah angka rata-rata global. Bahkan tersedia 11 provinsi yang angka kematiannya di bawah dua persen, yakni Jambi, Nusa Tenggara Timur, Papua, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Bali, Kalimantan Timur dan Papua Barat.
âAngka ini diharapkan akan tetap turun dengan semakin baiknya layanan kesehatan yang diberikan di panti sakit, â imbuhnya.
Sementara itu, dilaporkan ada 866 pasien yang sudah diperbolehkan kembali hari ini, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 30. 785. Angka kesembuhan tersebut telah mencapai 46, 06 persen. Masih jauh di bawah rata-rata ijmal yaitu 56, 55 persen.
âNamun ada 19 provinsi yang memiliki angka sembuh di atas rata-rata global. Bahkan ada sembilan provinsi dengan angka sembuh sudah melebihi 80 persen kejadian, diantaranya di provinsi Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Gorontalo, Jogjakarta, Sumatera Barat dan Bangka Belitung, â jelasnya.
Indonesia kini memiliki 66. 226 kasus Covid-19, setelah ada penggandaan 1. 268 kasus baru keadaan ini. Secara nasional, jumlah testing juga masih relatif rendah yaitu hanya 3. 394 per mulia juta penduduk. Adapun lima daerah dengan jumlah testing terbanyak bagi satu juta penduduk adalah DKI Jakarta (26. 527), Sumatera Barat (9. 124), Bali ( 8. 870), Sulawesi Selatan (6. 288), dan Papua (5. 440).
Jumlah orang dalam penilikan (ODP) kini 38. 702, tatkala jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 13. 471.
Perubahan Zona Risiko Covid-19 Benar Dinamis
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan serta Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan pemetaan zonasi risiko daerah yang terpapar Covid-19 masih sangat dinamis. Ia mengungkapkan, ada suatu kabupaten/kota yang sebelumnya masuk di zona rendah, kini berubah menjelma zona tinggi. Namun ada selalu daerah yang berhasil menekan efek sehingga bisa masuk ke dalam kategori zona hijau, atau tidak terpapar virus corona.
âSaya ingatkan bahwa Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang bersifat sangat dinamis, kita dapat melihat pergerakan yang begitu cepat kasus positif berubah menjadi sembuh, kemudian karakter yang sebelumnya ODP, PDP terkonfirmasi menjadi positif. Sebuah daerah pula dengan cepat terjadi perubahan, daerah resiko tinggi turun menjadi resiko sedang, atau dari rendah terbang menjadi sedang, dan lain sebagainya. Itu semua dikarenakan emmang Covid-19 adalah sebuah penyakit yang benar dinamis, yang dalam waktu singkat dapat berubah dari satu kotak ke kotak yang lain, â ungkap Dewi.
Ia menjelaskan, hingga 5 Juli 2020 terdapat 61 kabupaten/kota yang tidak terdampak, 43 kabupaten/kota masuk ke dalam zona hijau, 175 kabupaten/kota dengan resiko nista, 180 kabupaten/kota dengan resiko sedang dan 55 kabupaten/kota dengan resiko tinggi.
âKita melihat bahwa jumlah zona hijau semakin bertambah sebesar 20, 2 persen dari seluruh 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Zona resiko lembut yang berwarna kuning sebanyak 34 persen, zona resiko sedang sebanyak 35 persen, dan zona resiko tinggi sebanyak 10, 7 tip dari seluruh kabupaten/kota yang tersedia di Indonesia, â paparnya.
Dia menjelaskan pergerakan zonasi risiko Covid-19 dalam dua pekan terakhir datang 5 Juli masih sangat dinamis. Sebanyak 38 kabupaten/kota dengan risiko rendah naik menjadi risiko cukup. Lalu sebanyak 36 kabupaten/kota turun dari risiko sedang menjadi risiko rendah. Selain itu, ada 17 kabupaten/kota yang berhasil turun menjadi risiko sedang dari risiko tinggi. Dan sebanyak 10 kabupaten/kota lulus berubah dari zona risiko nista masuk ke dalam zona muda yaitu tidak ada kasus gres.
âKemudian terdapat 10 kabupaten/kota dari zona risiko hina masuk kembali ke zona muda. Ini adalah 10 kabupaten/kota dengan berprestasi meskipun mereka telah terdampak atau terdapat kasus positif Covid-19 di daerahnya namun berhasil menekan laju penularan sehingga dalam empat pekan terakhir tidak ada peristiwa baru dan angka kesembuhan menyentuh 100 persen, yaitu Provinsi Jambi: Merangin, Tanjung Jabung Timur, Daerah Kalimantan Barat: Kapuas Hulu, Kayong Utara, Provinsi Lampung: Pesawaran, Provinsi Nusa Tenggara Timur: Flores Timur, Provinsi Sumatera Barat: Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Selatan: Ogan Komering, â jelasnya.